
Beberapa orang beranggapan tiki-taka adalah permainan membosankan, bikin ngantuk, gak atraktif, gitu-gitu aja, dll…
Tapi juga buat sebagian orang, terutama yang sangat mengerti
perkembangan taktik di dunia sepak bola, tiki-taka merupakan yang
terbaik dan sangat menghibur di era sepakbola modern seperti saat ini.
Terbaik? Iya, Barcelona dengan tiki-takanya dalam 4 musim meraih 14 gelar.
Gue bahkan tidak pernah memejamkan mata sedetikpun saat menyaksikan tim yang bermain tiki-taka.
Ya, yang paling terlihat memakai taktik ini hanya Barcelona. Tapi
tahukah kalian bahwa Austria-lah yang lebih dulu memodernkan taktik
sepak bola dengan tiki-taka-nya?
Bahas sejarahnya lain kali.
Kali ini gue ingin sedikit sharing tentang penggunaan tiki-taka dalam
game terfavorit setiap anak laki-laki jaman sekarang, Football Manager.
(Laki-laki yang tidak main FM patut dipertanyakan ke-laki-annya).
Hahaha.
IMPLEMENTASI PADA FOOTBALL MANAGER
Beberapa formasi diantaranya, 4-5-1/4-3-3/3-4-3 adalah yang paling
cocok digunakan. Seperti Barcelona yang saat itu mengubah formasi dari
4-3-3 ke 3-4-3. Sebenarnya mereka hanya mengubah formasi dipapan taktik,
tapi tidak dilapangan. Asalkan tiap pemain tetap menjalankan perannya
dengan baik, dengan formasi apapun Tiki-Taka akan tetap berjalan.
Implementasinya ke dalam FM, ada beberapa poin dimana Tiki-Taka dapat dikatakan berjalan baik.
Persentasi perolehan penguasaan bola (60 %).
Pass completion rates (90 % pada zona penyerangan dan pemain tengah).
Banyak passing yang tercipta.
Philosophy & Mentality
Ada 2 filosofi permainan yang bisa diambil. Fluid dan very fluid.
Tiki-Taka mengharuskan semua pemain bergerak sebebas mungkin (tanpa
mengabaikan tugasnya), saling mengisi posisi, singkatnya menyerang
bersama, bertahan juga bersama.
Penguasaan bola yang menjadi fokus utama. Jadi, gunakan mentality
control sebagai strategi awal. Possession football is all about control.
Passing & Crossing
Tentu saja kita memakai short passing. Fokuskan pemain untuk
melakukan passing pendek, tetapi tetap berikan mereka opsi lain ketika
dalam tekanan, terutama pada tim-tim yang memiliki pemain dengan skill
terbatas. Passing pendek jelas akan membantu penguasaan bola. Tetapi
bermain dengan passing ‘terlalu’ pendek juga akan mengakibatkan
permainan kita menjadi gampang diprediksi. Sesekali improvisasi
diperlukan. Pemain membutuhkan banyak opsi ketika bola dalam penguasaan.
Bagaimana bermain aman, menjaga bola tetap dalam penguasaan, dan
menciptakan banyak improvisasi dilapangan.
Crossing akan sangat minim pada Tiki-Taka. Jenis Drill Cross agaknya
cocok. Crossing ketiang dekat lebih besar peluang tepat sasaran
ketimbang crossing ketiang jauh (Float Cross).
Defensive Line & Closing Down
Dua kombinasi ini juga salah satu yang penting dalam membangun
Tiki-Taka. Barcelona bermain dengan tempo tinggi justru ketika tanpa
bola. Menerapkan pressing tinggi kepada lawan yang menguasai bola untuk
secepatnya mendapatkan bola kembali. Barulah mereka ‘beristirahat’
sambil memulai serangan kembali. Begitu seterusnya.
Defensive Line yang tinggi, serta ‘Press More’ untuk Closing Down.
“You win the ball back when there are thirty metres to their goal not eighty.” (Pep Guardiola)
Tackling & Marking
Pressing tinggi dan mendapatkan bola secepatnya dari lawan, bukan
berarti merebut bola serampangan ala liga amatir bangsa kita. Gunakan
metode intercept bola ketimbang tackling keras. Usahakan ke 11 pemain
kita untuk merebut bola dengan tidak menguntungkan lawan sedikit pun.
Maksudnya dengan tetap berdiri, cukup memberikan tekanan kepada pemain
lawan yang memegang bola tanpa harus men-tackle sambil menjatuhkan diri.
Jadi tidak ada tendangan bebas yang menguntungkan lawan. Dan ketika
lawan melakukan kesalahan, pemain kita sudah siap untuk membangun
serangan kembali.
Tackling = easy, normal.
Marking selalu zonal. Untuk menjaga posisi pemain tetap pada setiap
zona-zona perannya. Mungkin 1-2 pemain dapat di set man-marking bila
diperlukan.
Width & Tempo
Tiki-Taka bekerja pada satu kesatuan yang terbagi dari beberapa zona.
Setiap zona memiliki peran masing-masing dan berhubungan satu sama lain
sehingga menjadi suatu tim yang bla bla bla dan seterusnya. Ugh,
singkatnya width narrow sampai normal dengan tempo slow sampai normal.
Dan kalau ada yang sotoy bilang Barcelona bermain melebar, coba lihat
lagi. Yang bermain melebar hanya dua Wingback mereka. Bagaimana bermain
narrow tapi tetap terkesan bermain wide? Oke nanti bakal dijelaskan
lebih detail. Tapi nanti ya. Kapan-kapan…
Tidak ada counter attack dan offside trap. Kita sering melihat
Barcelona ataupun Arsenal melakukan serangan balik cepat beberapa kali,
tapi pada FM counter attack berarti melakukan serangan cepat dengan
bola-bola direct pass langsung ke striker tunggal.
Untuk Creative Freedom biarkan default, terlalu banyak yang dibiarkan
berkreasi dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan
gangguan kehamilan & janin. Itu belum seberapa, lebih parahnya para
pemain akan mengabaikan instruksi taktik yang kita berikan.
Berikan ‘more roam’, Tiki-Taka membutuhkan pemainnya bergerak bebas.
Sekarang dari lini per lini di lapangan…
LINI BELAKANG
Kiper Sebagai Sweeper
Pada tiki-taka, peranan kiper bukan hanya sebagai orang terakhir
dibelakang. Lebih dari itu, peranan kiper penting bagi suksesnya tim
membangun serangan, bahkan pada keadaan tertentu kiper juga termasuk
opsi passing dalam mempertahankan penguasaan bola. Seperti apa yang
dilakukan Valdes dan Vorm.
Berikan short passing, serta distribusi collect to defender. Centang
juga pada hold up ball, menjaga agar kiper tidak melakukan operan
terburu-buru.
Duet Ball-Playing Defender
Role kedua center back adalah ball-playing defender. Satu sebagai
cover, lainnya menjadi stopper. Cover memiliki mentality dan jangkauan
closing down yang lebih kecil daripada stopper. Dalam serangan, stopper
berperan lebih untuk mendukung lini tengah. Sedang cover sebagai
penyambung bola dari kiper (berikan distribusi bola dari kiper kepada
cover). Berikan hold up ball pada cover untuk men-delay bola hingga
mendapat opsi passing terbaik.
LINI TENGAH
Advanced Wing Back
Wing back yang berada pada zona 4 mempunyai peranan yang juga
penting. Wing back membuat kelebaran permainan tetap terjaga,
mengantisipasi serangan balik, juga menambah variasi serangan via
crossing.
Instruksi pada FM, mentality menyerang. Berikan run from deep antara
normal/often. Serta crossing often byline. Paling penting, berikan wide
play hug touch line. Ini akan membuat wing back tetap bermain melebar,
meskipun pada instruksi tim, kita bermain menyempit (narrow). Bagaimana
ini diterapkan oleh Barcelona, Arsenal dan Swansea.
Anchorman – Passer – Creative #10
Setidaknya komposisi seperti ini sering digunakan sebagai dasar
trio-pivot pada filosofi tiki-taka. Mungkin sedikit modifikasi instruksi
sesuai selera manager. Barcelona menggunakan Anchorman pada Busquet,
passer pada Xavi, dan creative #10 pada Iniesta. Serta Arsenal dan
Swansea memakai kombinasi sedikit modifikasi, dengan double-pivot
(Arsenal: Song, Arteta. Swansea: Britton, Allen). Tiga gelandang ini
harus membentuk segitiga dilapangan tengah. DM – MCR – MCL atau MCR –
MCL – AMC.
Secara mudah untuk diterapkan pada instruksi di FM, mungkin penjelasan gampangnya begini:
Gelandang tengah pertama bertugas sebagai penyambung antara belakang ke
tengah. Memainkan passing-passing aman. Mentality lebih bertahan, run
from deep rarely, through pass rarely, hold up ball.
Gelandang tengah kedua sebagai penyeimbang lini tengah. Biasanya tipe
ini cenderung memiliki peran playmaker tim. Disebut passer karena
tugasnya menjaga bola tetap mengalir ditengah, seperti apa yang
diperankan Xavi di Barcelona. Creative freedom, through pass
rarely-mixed, hold up ball, serta pasang menjadi playmaker. Tidak perlu
opsi free role (roam position). Karena free role pada FM2012 berarti
bergerak bebas kedepan. Maka playmaker akan sering out of position.
Gelandang tengah ketiga memiliki peranan lebih advanced. Lebih fokus
untuk membongkar pertahanan dengan pergerakan, kreatifitas, dan
operan-operan terobosan. Bahkan mencuri kesempatan mencetak gol.
Creative freedom besar, through pass often, serta wide play move into
channel. Free role (roam position) diperlukan.
LINI DEPAN
Inside Forward
Tipe pemain cepat, dribbling oke, teknik kece. Mereka akan menusuk
kedalam via dribbling atau melakukan run from deep dari bola terobosan.
Karena tiki-taka memaksimalkan pergerakan dan operan dan meminimalisir
pemain menggiring bola lama-lama, jadi cukup berikan normal pada run
with ball. Creative freedom, through pass normal-often, free role, dan
wide play cut inside (match engine di FM 2012, wide play move into
channel, pemain cenderung bergerak melebar, sangat jarang bergerak
kedalam).
Center Forward (False 9)
Sudah ada Barcelona dan Spanyol yang menggunakan false 9 secara jelas
dan Arsenal yang sedikit setengah hati. Role Deep-Lying Forward cocok
menjadi referensi menciptakan false 9. Penyerang yang ‘turun’ untuk
menarik jangkauan closing down defender lawan, sebelum Inside Forward
masuk melalui celah.
Menarik mengatur bekerjanya False 9 dilapangan nantinya. Fokuskan pada
settingan mentality dan run from deep. Sedikit saran, jika mentality di
set menyerang, buat run from deep rarely. Sebaliknya jika mentality
cenderung normal, set run from deep normal. Pastikan hold up ball
dicentang.
Instruksi pemain diatas dapat berubah sesuai hasil dilapangan. Serta
satu hal lagi yang paling penting, karena tiki-taka mengizinkan
pemainnya untuk bebas berkreasi (fluid philosophy) otomatis menggunakan
much creative freedom, maka PPM (Player Prefered Moves) yang dimiliki
pemain akan sangat berpengaruh.
Intinya, pemain dengan kemampuan apa pun di dalam sebuah tim, bisa melakukan tiki-taka. Tidak diperlukan skill khusus.
Tapi..
Untuk lebih mensukseskan alur tiki-taka dilapangan memang dibutuhkan
pengoper bola yang handal. Seperti Xavi, Pirlo, Scholes. Kalo untuk
pemain muda di FM 2012 Cleverley dan Fellaini cukup lumayan.
Dan kenapa ada pemain macam Busquets? Diving, memalukan, pemain
sinetron, bla bla bla.. Kalian pikir dia diving hanya untuk sekedar
diving gak penting macam Drogba dan Ashley Young? Nope. Dia diving
karena memang itu tugasnya. Tiki-taka tidak boleh menguntukan lawan saat
bola hilang. Secepatnya harus direbut kembali. Tapi ketika fatal?
Diving memang diperlukan. Tipe pemain betahan seperti Busquets untuk
mengalirkan bola adalah macam Nocerino, Muamba atau Huddlestone lumayan
serupa.
Juga dibutuhkan striker yang mampu mengobrak-ngabrik bek-bek lawan
seperti Messi atau Neymar. Saat penguasaan bola sedang buntu karena
rapatnya tembok pertahanan lawan, saat itu lah sesekali lakukan
penetrasi menusuk melewati beberapa pemain agar pecah konsentrasi
bek-bek lawan.
Can’t buy Messi or Neymar? Then beli lah pemain muda macam Lucas Moura, Gotze atau Schurrle.
Jangan lupa juga beli striker dengan kemampuan gol-gol sampah seperti Chicharito, Inzaghi, Pazzini dll. Sangat berperan.
Sekian dulu masukan taktik inspiratif buat para penggila Football
Manager. Beberapa kalimat yang gue sebutkan disini gue ambil dari
artikel lain. Gue hanya ingin berbagi ilmu dan sedikit menambahkan.
Selamat begadang!
Be the first to like this.